FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Sebagai langkah antisipatif terhadap bahaya pernikahan usia dini, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep melaksanakan Gerakan Mencegah Nikah Usia Dini (Gemini), yang diikuti oleh 5091 siswa dan santri dari berbagai Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta pondok pesantren di wilayah daratan dan kepulauan Sumenep.
Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep, Abdul Wasid, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para siswa dan santri tentang pentingnya menunda usia pernikahan demi kesehatan, pendidikan, dan masa depan yang lebih cerah.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa dan santri dapat lebih memahami risiko serta dampak negatif yang mungkin terjadi akibat pernikahan dini,” ujarnya, Kamis (17/10/2024).
Abdul Wasid menambahkan bahwa para peserta menerima berbagai informasi dan edukasi seputar bahaya menikah di usia dini, pentingnya melanjutkan pendidikan, serta hak-hak anak yang perlu dipahami oleh setiap generasi muda.
Selain itu, acara ini juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan menarik seperti ceramah, diskusi kelompok, dan sesi tanya jawab interaktif yang membuat peserta lebih terlibat secara aktif.
“Gerakan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Kami berharap inisiatif ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mencegah pernikahan usia dini di Kabupaten Sumenep,” tutupnya.