FALIHMEDIA.COM – Aspek keberhasilan evolusi manusia adalah kenyataan bahwa kita tidak perlu belajar melakukan sesuatu dari awal. Masyarakat kita telah mengembangkan berbagai cara, mulai dari pendidikan formal hingga video YouTube untuk menyampaikan apa yang telah dipelajari orang lain. Hal ini membuat belajar melakukan sesuatu jauh lebih mudah dibandingkan belajar sambil melakukan, dan memberi kita lebih banyak ruang untuk bereksperimen, kita dapat belajar membangun hal-hal baru atau menangani tugas dengan lebih efisien, kemudian menyampaikan informasi tentang cara melakukannya kepada orang lain.
Beberapa kerabat dekat kita, seperti simpanse dan bonobo, belajar dari sesama anggota spesiesnya. Mereka tampaknya tidak terlibat dalam proses perbaikan yang berulang-ulang, secara teknis mereka tidak memiliki budaya kumulatif yang menganggap teknologi baru dibangun berdasarkan pengetahuan masa lalu.
Berdasarkan analisis baru mengenai pembuatan perkakas batu, dua peneliti berpendapat bahwa kemampuan tersebut relatif baru, sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kira-kira pada saat yang sama nenek moyang kita dan Neanderthal berpisah.
Sebagian besar teknologi kita dibangun berdasarkan upaya di masa lalu, jika Anda membaca ini di platform seluler, maka Anda mendapat manfaat dari fakta bahwa ponsel cerdas berasal dari komputer pribadi dan bahwa perangkat lunak memerlukan perangkat keras yang berfungsi agar bisa berfungsi. Namun selama jutaan tahun, teknologi manusia tidak memiliki landasan yang jelas yang dapat membantu kita mengidentifikasi kapan artefak arkeologi berasal dari karya sebelumnya. Jadi, bagaimana cara mempelajari asal usul budaya kumulatif.
Dalam banyak kasus, gaya perkakas tetap konstan selama ratusan ribu tahun. Hal ini memberi kita cukup contoh sehingga kita dapat mengetahui bagaimana alat-alat ini dibuat, dan dalam banyak kasus kita belajar membuatnya sendiri. Lantas kapan manusia melakukan perubahan penting dari sekadar mengajarkan generasi berikutnya untuk membuat alat yang sama menjadi menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan untuk membangun sesuatu yang baru.