FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Setelah tuntutan publik dan aksi unjuk rasa menggema, Polres Sumenep akhirnya mencopot Joko Dwi Heri Purnomo dari jabatannya sebagai Kanit Reskrim Polsek Dungkek. Pencopotan ini menyusul dugaan permintaan uang pelicin yang dilakukan terhadap pelapor dalam kasus perusakan pagar di Desa Bancamara, Kecamatan Dungkek.
Kabag SDM Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas, S.H., menegaskan bahwa institusi tak akan mentolerir anggota yang mencoreng nama baik kepolisian.
“Masih banyak anggota yang lebih baik. Tak perlu kita pertahankan yang merusak institusi,” ujar Widiarti pada Selasa (22/4/2025).
Ia juga menyebut bahwa pencopotan merupakan prosedur yang tinggal menunggu tanda tangan Kapolres Sumenep yang saat itu sedang berada di Tangganus.
Setelah gelombang protes yang dipimpin oleh Sulaisi Abdurrazaq, kuasa hukum pelapor sekaligus Ketua DPW APSI Jawa Timur, Polres Sumenep secara resmi mengambil alih penanganan kasus dari Polsek Dungkek.
Dalam rekaman suara yang dikirimkan kepada media, Sulaisi mengonfirmasi pencopotan tersebut.
“Hari ini surat perintah pencopotan Joko sudah keluar. Saya langsung dihubungi oleh Polres Sumenep,” ungkapnya pada malam hari di tanggal yang sama.
Namun, Sulaisi tak berhenti di situ. Ia menantang Kapolres Sumenep yang baru, AKBP Rivanda, untuk melanjutkan langkah bersih-bersih di institusi kepolisian. Sebuah spanduk besar dibentangkannya tepat di depan Kantor Polres Sumenep bertuliskan:
“Selamat Datang Kapolres Sumenep AKBP Rivanda. Sumenep Terpuruk Bukan Karena Takdir Tapi Karena Pejabat Korup. Kami Tunggu Nyalimu Melumat Mereka!”
Kini, publik menanti gebrakan selanjutnya dari Kapolres Rivanda. Akankah ia menjawab tantangan dan membuktikan komitmennya memberantas korupsi internal? Kita tunggu tindak lanjutnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
