K. Hasanuddin: Ulama Kharismatik Penyebar Islam di Giligenting

Potret K. Hasanuddin Bin KH. Muntaha, ulama kharismatik Giligenting yang mendirikan Pondok Pesantren An-Nur dan berdakwah dengan santun dan bijak

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Sosok K. Hasanuddin Bin KH. Muntaha Bin K. Bithoyah Bin K. Subir dikenal sebagai ulama kharismatik di Pulau Giligenting, Kabupaten Sumenep. Beliau juga dianggap sebagai Kyai Mukhasyafah karena kewibawaan dan keistimewaan yang dimilikinya. K. Hasanuddin merupakan keturunan dari K. Ahmad Baidhowi atau dikenal dengan Pangeran Katandur, seorang ulama masyhur di Sumenep.

Lahir di Dusun Sumber, Desa Gedugan, Kecamatan Giligenting pada tahun 1926 M (1349 H), beliau adalah putra dari KH. Muntaha dan Nyai Khaira. Sejak kecil, tanda-tanda keistimewaan sudah terlihat pada diri K. Hasanuddin. Ketika beliau lahir, masyarakat berdatangan membawa minyak tanah untuk colok (obor). Ajaibnya, minyak tersebut tidak habis-habis saat digunakan, sehingga lingkungan rumah beliau menjadi terang benderang.

K. Hasanuddin tumbuh di lingkungan keluarga ulama. Kakeknya, K. Bithoyah, merupakan penghulu yang diutus Keraton Sumenep untuk menyebarkan agama Islam di Giligenting pada tahun 1869 M (1289 H). Ayahnya juga dikenal sebagai ulama penyebar Islam di pulau tersebut.

Perjalanan Dakwah dan Pendidikan

Pada usia 21 tahun, K. Hasanuddin mulai mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat dan santrinya. Awalnya, beliau hanya mengajarkan Kitab Safinatunnajah dan membaca Al-Qur’an atas perintah paman dan kakaknya di Kampung Julung dan Desa Aenganyar. Selain itu, beliau dikenal gemar bersilaturahmi dan berdakwah secara door to door untuk mempererat hubungan dan menyebarkan ajaran Islam dengan santun.

Sekitar tahun 1967, K. Hasanuddin menjadi pelita yang menerangi gelapnya pengetahuan agama masyarakat Giligenting. Dengan cara yang bijak, beliau tidak serta-merta menghapus kepercayaan animisme dan dinamisme, melainkan mengubahnya secara halus dengan nilai-nilai Islam, sehingga tidak ada penolakan dari masyarakat.

Mendirikan Pondok Pesantren An-Nur

Melihat minimnya pengetahuan agama di masyarakat, K. Hasanuddin mendirikan Pondok Pesantren An-Nur di Dusun Sumber Gedugan. Pesantren ini menjadi pusat pendidikan agama terbesar di Giligenting saat itu, menarik santri dari dalam dan luar Giligenting. Beliau mengajarkan ilmu agama dan keterampilan hidup, seperti berkebun dan mencari kayu bakar, kepada para santri.

Metode Dakwah yang Santun

Dalam berdakwah, K. Hasanuddin menggunakan pendekatan yang lembut dan santun. Beliau tidak memaksa masyarakat untuk melaksanakan ibadah, melainkan menunjukkan keteladanan melalui perbuatan (bi al-hal). Misalnya, saat waktu salat tiba, beliau meminta izin untuk salat di rumah warga yang dikunjungi. Hal ini menumbuhkan rasa penasaran dan keinginan masyarakat untuk belajar agama kepadanya.

Rutinitas dakwah K. Hasanuddin dilakukan dari desa ke desa di Pulau Giligenting, meliputi Desa Galis, Desa Gedugan, Desa Bringsang, dan Desa Aenganyar. Beliau juga mengadakan pengajian akbar di masjid dan surau setiap minggu di berbagai lokasi, termasuk di Masjid Al-Munawwarah Kampung Bara’ Laok Desa Galis dan Mushalla Aenganyar.

Sosok Ulama yang Tawadhu dan Dermawan

K. Hasanuddin dikenal sebagai ulama yang tawadhu, lemah-lembut, sabar, dan sangat bersosial. Setiap kali pulang dari silaturahmi, buah tangan yang diterimanya dari warga selalu dibagikan kepada orang-orang yang ditemuinya di jalan. Baginya, tiada hari tanpa silaturahmi, dan ini menjadi kunci keberhasilannya dalam menyebarkan Islam di Giligenting.

Warisan Inspiratif bagi Generasi Muda

Perjuangan K. Hasanuddin dalam menyebarkan ajaran Islam di Giligenting menjadi inspirasi bagi generasi muda. Beliau bukan hanya pahlawan agama, tetapi juga pahlawan sosial yang menyelamatkan masyarakat dari keyakinan yang keliru menjadi benar. Semangat perjuangannya diharapkan dapat diteladani dan dilanjutkan oleh generasi penerus untuk kejayaan bangsa dan negara.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *