FALIHMEDIA.COM | CIREBON – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, harga beras di sejumlah pasar tradisional Cirebon mengalami kenaikan. Kenaikan ini dirasakan langsung oleh para pedagang dan diperkirakan akan terus terjadi hingga bulan puasa tiba.
Seorang pedagang beras di Pasar Kalitanjung, Acong (40), mengungkapkan bahwa harga beras di tempatnya mulai naik dalam beberapa hari terakhir.
“Kenaikannya sekitar Rp 200 hingga Rp 300 per kilogram untuk semua jenis beras,” ujarnya pada Minggu (23/2/2024).
Menurut Acong, penyebab kenaikan harga ini adalah stok gabah yang mulai menipis. Ia berharap pemerintah melalui Perum Bulog segera mengeluarkan kembali beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harga di pasar tidak semakin melonjak.
“Kalau ada SPHP, harga bisa lebih terkendali. Sekarang stok SPHP tidak ada, jadi harga naik,” jelasnya.
Menanggapi kenaikan harga, Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Ramaijon, memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan beras.
“Saat ini, stok di gudang Bulog mencapai 78 ribu ton dan akan terus bertambah seiring musim panen. Setiap hari, stok bertambah sekitar 1.000 ton. Jika 10 hari lagi memasuki Ramadhan, kemungkinan stok kami mencapai 88 ribu ton, yang artinya stok beras sangat melimpah,” kata Ramaijon.
Ia juga menjelaskan bahwa kebutuhan beras di Cirebon saat ini berbeda dibandingkan sebelumnya, karena pemerintah menghentikan penyaluran beras SPHP serta bantuan pangan.
“Biasanya, setiap bulan kami mengeluarkan sekitar 7.000 ton beras, terdiri dari 6.000 ton untuk bantuan pangan dan 1.000 ton untuk SPHP. Tapi karena sekarang dihentikan, penyaluran tersebut tidak berjalan,” ungkapnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pola konsumsi masyarakat di bulan Ramadhan cenderung tetap, bahkan bisa berkurang karena hanya makan saat sahur dan berbuka.
“Stok beras saat ini aman dan melimpah. Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan pembelian berlebihan,” tegas Ramaijon.
Jika sewaktu-waktu pemerintah menugaskan Bulog untuk menyalurkan kembali beras SPHP atau bantuan pangan, ia memastikan pihaknya siap bertindak segera.
“Bulog sebagai operator siap menjalankan tugas kapan saja. Jika pemerintah menginstruksikan hari ini, maka hari ini juga akan langsung kami salurkan,” pungkasnya.