Dampak Kurang Tidur: Risiko Kesehatan Mental dan Otak yang Perlu Anda Ketahui

Ilustrasi Foto: Pexels

FALIHMEDIA.COM – Kurang tidur akibat aktivitas berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan fisik dan mental. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Sleep Medicine”, kurang tidur meningkatkan kemungkinan gangguan kesehatan mental hingga 2,5 kali lipat.

Penelitian ini melibatkan 273.695 orang dewasa di Amerika Serikat berusia antara 18 dan 64 tahun. Selama 14 hari, para peserta melaporkan tidur kurang dari enam jam setiap hari. Hubungan antara kurang tidur dan kesehatan mental sangat kompleks. Misalnya, insomnia dapat memperburuk kondisi mental, sementara stres dapat menyebabkan kurang tidur.

Kurang tidur, yang terjadi saat seseorang tidur kurang dari enam jam setiap malam, mempengaruhi kesehatan otak. Berikut beberapa bahaya dari kurang tidur bagi kesehatan mental dan otak, dikutip dari Hellosehat dan Halodoc.

Stres

Kurang tidur meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Ini mengganggu ritme alami tubuh dan menyebabkan ketegangan berlebihan, membuat tubuh lebih sensitif terhadap pemicu stres, dan meningkatkan rasa tegang, mudah marah, atau cemas.

Gangguan Mood

Kurang tidur meningkatkan aktivitas amigdala, bagian otak yang berperan dalam pengenalan dan respons terhadap emosi. Ini dapat menyebabkan reaksi emosional berlebihan, seperti mudah tersinggung atau agresif. Ketika amigdala terlalu aktif, kemampuan otak untuk mengendalikan emosi terpengaruh, sehingga sulit untuk tetap tenang dalam situasi menantang.

Depresi

Kurang tidur dapat memperburuk gejala depresi. Orang yang mengalami depresi sering kali sulit tidur atau mengalami tidur yang tidak memuaskan, yang memperburuk kondisi mereka. Depresi menyebabkan emosi negatif seperti kesedihan mendalam dan kehilangan minat dalam aktivitas, termasuk tidur.

Gangguan Kecemasan

Kurang tidur membuat otak kelelahan, mempengaruhi kemampuan berpikir jernih dan meningkatkan pikiran negatif. Ini dapat meningkatkan risiko serangan panik dan gangguan tidur seperti tidur terputus atau mimpi buruk, memperburuk kecemasan.

Memperburuk ADHD

Kurang tidur memperburuk gejala ADHD seperti kesulitan fokus, impulsivitas, dan hiperaktivitas. Ini menurunkan kemampuan kognitif, mengganggu pemrosesan informasi, dan mengingat hal-hal penting, sehingga menyulitkan individu dengan ADHD dalam menyelesaikan tugas.

Sulit Mengingat

Kurang tidur mempengaruhi memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Proses konsolidasi memori terjadi selama tidur, sehingga tidur yang cukup penting untuk kesehatan memori jangka panjang.

Brain Fog

Brain fog adalah kondisi di mana seseorang merasa pikirannya kabur atau bingung, sulit berkonsentrasi, mengambil keputusan, atau memproses informasi dengan jelas. Ini sering disebabkan oleh kurang tidur, stres kronis, ketidakseimbangan hormon, pola makan tidak sehat, dan kondisi medis seperti depresi atau gangguan kecemasan. Kurang tidur menyebabkan otak tidak mendapatkan cukup istirahat dan pemulihan, mengganggu fungsi kognitif optimal.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *