FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Desa (Pemdes) Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, bekerja sama dengan Tim Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Sumenep dari Kemendes PDT RI, mengadakan bimbingan teknis (bimtek) tentang analisa ketahanan pangan pada Selasa (11/3/25). Acara ini berlangsung di pendopo balai desa dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pendamping desa, perangkat desa, BPD, pengelola BUMDes, tokoh masyarakat, serta KIM Darma Bhakti.
Dalam bimtek ini, fokus pembahasan adalah pemanfaatan 20% Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk ketahanan pangan, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Abd Wasi, menjelaskan bahwa anggaran ini harus digunakan untuk sektor produktif seperti peternakan, pertanian, dan perikanan.
“Sebanyak 20% anggaran DD/ADD dialokasikan untuk ketahanan pangan dan dikelola langsung oleh BUMDes. Pengelolaan ini harus berdasarkan analisa usaha yang jelas agar menghasilkan keuntungan. Jika terjadi kerugian, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebabnya,” ungkap Wasi.
Wasi juga menegaskan bahwa pengurus BUMDes wajib menyusun laporan pertanggungjawaban setiap tiga bulan untuk memastikan transparansi penggunaan dana.
Sementara itu, Patwari, tenaga ahli lainnya, memberikan materi tentang tata kelola pembukuan dalam pengelolaan ketahanan pangan oleh BUMDes.
“Dengan sistem pencatatan yang baik, diharapkan program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa,” paparnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
