DPMD Sumenep dan UTM Gelar Pelatihan Optimalisasi Laporan Keuangan BUMDes Berbasis Excel dan Aplikasi

Pelatihan pengelolaan keuangan BUMDes berbasis Excel dan aplikasi di Aula Kantor DPMD Sumenep, diikuti oleh 50 pengelola BUMDes untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan (Foto: Pemkab Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan BUMDes bertajuk “Optimalisasi Laporan Keuangan Berbasis Excel dan Aplikasi.” Acara ini digelar di Aula Kantor DPMD Sumenep.

Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat membantu pengelola BUMDes dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan sesuai standar yang telah ditetapkan. Dengan begitu, BUMDes dapat lebih berkembang, tidak hanya dari segi usaha, tetapi juga dalam aspek pelaporan yang lebih profesional dan akuntabel.

“Selain memberikan pendampingan dalam hal penganggaran dana desa, kami juga berfokus pada pengembangan BUMDes di setiap desa, terutama dalam hal pelaporan keuangan yang transparan,” ujar Anwar Syahroni, Kamis (10/10/2024).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya setiap desa untuk tidak hanya meniru keberhasilan BUMDes di desa lain. Setiap desa memiliki potensi yang berbeda, sehingga diperlukan strategi yang tepat agar usaha BUMDes berkembang sesuai kondisi lokal.

“Sebagai contoh, BUMDes Pagerungan Besar yang berhasil meraih penghargaan dengan mengembangkan layanan internet di wilayah Kepulauan Masalembu, menunjukkan bahwa setiap desa bisa menciptakan peluang usaha unik sesuai dengan kebutuhannya,” tuturnya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerja sama Desa (PUEKD), Fadholi, menambahkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 50 BUMDes dengan tujuan meningkatkan kapasitas personal, terutama bagi bendahara yang bertanggung jawab atas pelaporan keuangan. Saat ini, 90 persen BUMDes di Kabupaten Sumenep masih menggunakan metode manual dalam menyusun laporan keuangan, bahkan beberapa di antaranya masih berbentuk catatan fisik.

“Dengan pelatihan ini, kami harapkan pengelola BUMDes dapat menggunakan teknologi untuk membuat laporan lebih efektif, sesuai dengan amanah dalam peraturan pemerintah yang mewajibkan laporan enam bulanan dan tahunan yang disampaikan dalam Musyawarah Desa (Musdes),” jelasnya.

Melalui penggunaan aplikasi dan Excel, pelaporan administrasi BUMDes diharapkan menjadi lebih transparan dan akuntabel, sehingga pengelolaan dana dapat lebih dipertanggungjawabkan.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon