FALIHMEDIA.COM – Sejak 2023, WhatsApp telah menguji perubahan tanda centang terverifikasi dari hijau menjadi biru untuk fitur saluran dan akun bisnis. Pergantian ini sejalan dengan gaya Meta dan sudah berlaku di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Publik diimbau waspada terhadap potensi penyalahgunaan tanda centang biru oleh para penipu, mengingat verifikasi ini bisa dibeli oleh siapa saja.
Menurut laporan Phonearena.com pada 8 Juli 2024, pembaruan tanda centang biru terlihat di versi beta Android 2.24.14.18, dan akan segera diluncurkan untuk semua pengguna dalam beberapa minggu mendatang.
Saat ini, tanda centang biru tersedia bagi pengguna yang menginstal pembaruan beta WhatsApp terbaru dari Google Play Store.
Perubahan ini merupakan upaya WhatsApp untuk menyelaraskan verifikasi akun dengan identitas visual platform Meta lainnya, seperti Facebook dan Instagram.
Pada Februari 2023, The Verge menulis bahwa kebijakan Meta Terverifikasi yang memberi lencana biru akan membawa sejumlah manfaat, seperti peningkatan visibilitas dan dukungan pelanggan prioritas.
Program ini pertama kali diuji di Australia dan Selandia Baru dan direncanakan untuk diluncurkan di lebih banyak negara.
Layanan berlangganan Meta Terverifikasi untuk Instagram dan Facebook dibanderol seharga $11,99 per bulan di web dan $14,99 per bulan di ponsel.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa layanan ini dirancang untuk meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh platform Meta. Pengguna yang ingin mendaftar harus memenuhi persyaratan tertentu, termasuk verifikasi dengan tanda pengenal pemerintah.
Meta menekankan bahwa layanan berlangganan ini tidak akan memengaruhi akun yang sudah diverifikasi dengan metode sebelumnya.
Selain itu, pelanggan Meta Terverifikasi akan mendapatkan stiker eksklusif untuk Stories dan Reels, serta 100 bintang gratis per bulan yang bisa digunakan untuk memberi tip kepada pembuat konten di Facebook.
Dalam blog resminya, Meta mengungkapkan visi jangka panjangnya untuk membangun layanan berlangganan yang berharga bagi pengguna, pembuat konten, dan komunitas luas.
Mereka berharap dengan memperluas akses ke verifikasi, lebih banyak orang dapat memastikan bahwa akun yang mereka interaksi adalah asli.
