SosBud  

Peringati Hari Santri Nasional 2023, MWC NU Giligenting Gelar Halaqah Aswajah

Ketua MWC NU Giligenting, KH. Yahya, S.Ag. M.Pd saat Memberikan Sambutan di Acara Halaqah Aswajah dalam Rangka Hari Santri Nasional 2023 (Foto: Abd. Rahman)

FALIHMEDIA.COM | GILIGENTING – Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) bersama Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Giligenting gandeng Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep menggelar Halaqah Aswaja dalam rangka Hari Santri Nasional 2023.

Acara yang ditempatkan di Aula MWC NU Kecamatan Giligenting mengangkat tema “Penguatan Ideologi Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdiyah dan Konsolidasi Organisasi Guru Pergunu”. Hal ini guna meningkatkan kapasitas masing-masing guru NU di giligenting.

“Kegiatan ini dalam rangka memantapkan ideologi dan wawasan serta menguatkan ajaran nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah di madrasah-madrasah khususnya di wilayah giligenting,” kata Ketua MWC NU Giligenting, KH. Yahya, S.Ag. M.Pd dalam sambutannya. Sabtu (14/10/2023).

KH. Yahya berharap semua yang hadir bisa mengikutinya dengan khidmad.

“Semoga materi-materi yang disampaikan oleh pergunu bisa menjadikan sebuah power dalam kewajiban yang di emban di madrasah masing-masing,” harapnya.

Sementara Ketua PC Pergunu Kabupaten Sumenep, Mohammad Sholeh, M.Pd beberapa hal tentang profesi guru dan kegiatan aswaja itu sekedar mengingatkan kembali apa yang menjadi profesinya dan perannya yang setrategis dalam dunia pendidikan.

“Dari profesi yang disandang oleh guru maka perlu peningkatan kapasitas diri dan kompetensi diri sebagai guru,” ujarnya.

Dalam hal ini, tegas Mohammad Sholeh sudah seharusnya sebagai guru NU maka sudah selayaknya guru itu mengabdi kepada NU dan bergabung dengan profesi organisasi guru yaitu Pergunu.

“Peran Pergunu dalam hal ini sudah tertuang dalam sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam undang-undang guru dan dosen yang mewajibkan harus bergabung dengan organisasi profesi,” tegasnya.

Fungsi utama dari hal ini, jelas Mohammad Sholeh adalah meningkatkan kompetensi akademik, pedagogik, Sosial, dan ini merupakan standarisasi yang telah ditetapkan pemerintah yang layak menjadi guru dan yang sudah bergelar sarjana.

“Pergunu dalam hal ini juga perlu pengetahuan wawasan keaswajaan selain pengetahuan pedagogik, sosial. Untuk itu PAC Pergunu Giligenting bisa lebih hidup lagi dan bangun dari tidurnya,” jelasnya.

Mohammad Sholeh juga berharap agar PAC Pergunu Giligenting bisa mengembangkan sayapnya hingga ranting-ranting untuk terbentuk.

“Untuk itu, perlu adanya kerjasama antara Pergunu dengan ranting, baik dengan Fatayat, IPNU-IPPNU dan banom-banom lain yang ada di wilayah Giligenting,” tandasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pengurus PC Pergunu Sumenep, MWC NU, perwakilan Fatayat NU, Ansor, IPNU-IPPNU serta Guru-guru se-Giligenting.

Exit mobile version