Musim Hujan Picu Kenaikan Harga Cabai di Sumenep, Dinkopukmperindag: Jangan Timbun Stok

Cabai merah dan cabai rawit di salah satu pasar tradisional Sumenep, yang harganya melonjak akibat musim hujan

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Harga cabai di Kabupaten Sumenep mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Menurut Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkopukmperindag), lonjakan ini disebabkan oleh musim hujan yang mengganggu hasil panen.

Kabid Perdagangan Dinkopukmperindag, Idham Halil, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi membuat banyak hasil panen rusak, sehingga pasokan cabai menurun.

“Musim hujan menyebabkan banyak hasil panen tidak maksimal, terutama cabai,” kata Idham, Minggu (29/12/2024).

Dari hasil monitoring, harga cabai rawit naik menjadi Rp 56 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 45 ribu. Cabai merah besar juga meningkat menjadi Rp 48 ribu dari Rp 40 ribu. Sementara itu, komoditas lain seperti tomat masih menunjukkan stabilitas harga meski biasanya juga terpengaruh.

Idham menambahkan bahwa musim hujan membuat petani lebih fokus menanam padi, yang lebih tahan terhadap kondisi cuaca, daripada tanaman seperti cabai. Ia mengimbau para pedagang untuk tidak menimbun barang demi mencegah lonjakan harga yang lebih besar.

“Kami juga meminta pedagang tidak menyimpan stok cabai terlalu lama, karena cabai mudah busuk dan bisa merugikan,” ujarnya.

Meski cabai naik, Idham memastikan bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng masih stabil.

“Upaya pemerintah untuk memonitor harga terus dilakukan guna menjaga keseimbangan pasar,” tandasnya.

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber falihmedia.com

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *