Menguak Kepribadian Orang yang Jarang Update di Media Sosial: Antara Privasi dan Kepercayaan Diri

Ilustrasi Foto: Pexels

FALIHMEDIA.COM – Media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi kaum muda. Beberapa orang sangat aktif mengunggah foto dan status, sementara yang lain memilih untuk jarang berbagi kehidupan mereka secara online.

Menurut laporan dari The Vessel, terdapat perbedaan karakteristik dan kepribadian antara mereka yang aktif dan yang jarang update di media sosial.

Berikut adalah beberapa kepribadian dari mereka yang jarang update di media sosial berdasarkan perspektif psikologi:

Menghargai Kehidupan Saat Ini

Orang yang jarang update di media sosial cenderung lebih menghargai kehidupan nyata. Mereka menyadari bahwa menikmati momen secara langsung lebih berarti daripada melihatnya melalui layar ponsel. Hal ini membuat mereka merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupan mereka.

Mengutamakan Hubungan Autentik

Mereka yang jarang update di media sosial biasanya lebih mengutamakan hubungan yang tulus dan nyata. Mereka bukanlah penyendiri, melainkan lebih suka interaksi langsung daripada sekadar berkomentar atau menyukai unggahan di media sosial. Hubungan tatap muka dianggap lebih bernilai bagi mereka.

Bebas dari FOMO

Orang yang jarang aktif di media sosial tidak merasakan Fear of Missing Out (FOMO). Mereka tidak merasa perlu mengikuti tren terkini yang ada di media sosial dan lebih memilih untuk fokus pada apa yang penting bagi mereka. Hal ini membantu mereka menghindari kecemasan dan menikmati ketenangan.

Percaya Diri Tinggi

Mereka yang jarang update di media sosial cenderung memiliki tingkat percaya diri yang tinggi. Mereka tidak mencari validasi dari orang lain dan lebih mengandalkan penilaian diri sendiri. Mereka paham bahwa harga diri tidak ditentukan oleh jumlah pengikut atau like di media sosial, melainkan dari diri mereka sendiri.

Menghargai Privasi

Menghargai privasi adalah salah satu karakteristik utama dari orang yang jarang update di media sosial. Dengan banyaknya ancaman siber dan pelanggaran privasi, mereka memilih untuk merahasiakan kehidupan pribadi mereka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang yang jarang update di media sosial memiliki kepribadian yang lebih menghargai kehidupan nyata, hubungan autentik, bebas dari tekanan tren, percaya diri, dan menghargai privasi mereka.

Exit mobile version