Korban Hilang KLM Fajar Lorena Ditemukan Tewas di Perairan Raas

Petugas SAR gabungan sedang mengevakuasi jenazah korban kapal karam KLM Fajar Lorena di perairan Pulau Raas, Sumenep

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Mahniye (65), warga Sapudi yang menjadi korban kecelakaan Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari, ditemukan tewas di perairan Pulau Raas, Sumenep, Madura. Wanita yang merupakan bagian dari rombongan keluarga pengantin ini ditemukan warga setempat dalam kondisi tertelungkup dengan masih mengenakan jaket pelampung.

Koordinator Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, mengonfirmasi penemuan tersebut.

“Korban ditemukan meninggal dunia dan terdampar di Pulau Raas,” ujarnya, pada Selasa (10/12/2024).

Tim SAR gabungan sebelumnya telah melakukan pencarian intensif sejak pagi. Dengan melibatkan 10 anggota Basarnas Banyuwangi, 5 personel Pos AL Panarukan, 2 anggota Satpol Airud, serta tim dari BPBD dan Tagana, upaya pencarian difokuskan di sekitar lokasi kapal karam, mencakup radius 8-10 mil dari titik kejadian.

“Kami berangkat pukul 07.30 pagi untuk melanjutkan pencarian di lokasi musibah,” ungkap Wahyu.

Setelah penemuan korban, proses pencarian secara resmi dihentikan, dan tim SAR Sumenep kini menangani evakuasi jasad korban.

KLM Fajar Lorena Safari karam pada Minggu (8/12/2024) di perairan Selat Madura. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sapudi menuju Pelabuhan Kalbut, Situbondo, membawa 61 penumpang. Namun, sekitar dua jam setelah berlayar, kapal dihantam gelombang tinggi hingga lambungnya bocor.

Di tengah kepanikan, sebuah kapal kargo yang melintas di dekat lokasi segera mengevakuasi puluhan penumpang. Sayangnya, dua orang dinyatakan meninggal dunia di tempat, yaitu Muhammad Khoirur Rohman dan Hairi, keduanya warga Kecamatan Gayam.

Sementara itu, Mahniye sebelumnya dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas di perairan Pulau Raas. Insiden ini juga mengakibatkan satu penumpang lain dalam kondisi kritis.

Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan pelayaran di tengah cuaca ekstrem yang sering terjadi di Selat Madura.

Exit mobile version