Daerah  

Kadis DPMD Angkat Bicara Tentang Program Pengadaan TV dan Laptop

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep memberikan tanggapan terkait program pengadaan TV dan Laptop yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2023.
 
“Itu dalam rangka literasi dan digitalisasi desa, bahasa sederhanaya perpustakaan digital. Karena disitu ada buku-buku, pelatihan, bimtek dan itu sebagai sarpras untuk mendukung program itu,” kata Kadis DPMD Kabupaten Sumenep, Anwar Shahroni Yusuf pada Jumat (15/9/2023).
 
Dalam pelaksanaan program tersebut, lanjut Anwar Shahroni memang dilakukan pendampingan setiap desa hingga dengan harapan SDM-nya benar-benar memahami, meskipun dengan cara bertahap.
 
“Harus ada pendampingan di setiap desa terkait hal tersebut, namun sebelumnya SDM-nya harus benar-benar memahami, meskipun bertahap nantinya,” ucapnya.
 
Anwar Shahroni juga menegaskan program tersebut bukan hanya untuk kepulauan, bahkan desa yang ada di daratanpun juga sama untuk diprioritaskan.
 
“Tidak, program tersebut khusus desa yang bersedia saja dan sesuai kemampuan keuangan. Intinya saya mendukung program itu bagus, karena ini mendukung ke arah digital kita. Bahkan kita bicara digital kan sudah menjadi kebutuhan, dan kita semua nanti menuju desa digital,” paparnya.
 
Terkait anggaran setiap desa itu kata Anwar Syahroni Yusuf, sesuai merk barang yang dipesan oleh desa yang melaksanakan program digital desa tersebut.
 
“Itu lebih jelasnya dengan desa dan penyedianya,” katanya.
 
Apakah benar program tersebut menjadi kewajiba bagi setiap desa dari Pemkab Sumenep, pihaknya menegaskan lebih memprioritaskan atau diutamakan saja.
 
“Kalau bahasa diwajibkan itu tidak, tapi kalau lebih diprioritaskan iya atau diutamakan. Itu kita dorong dan tidak hanya itu saja. Lainnya banyak,” katanya.
 
Terkait pembelian barangnya, yakni TV dan Laptop katanya tidak hanya di satu penyedia atau satu perusahaan saja. Namun, dipersilahkan untuk membelinya pada perusahaan lain.
 
“Tidak, yang mau saja. Desa itu silahkan, itu banyak,” tungkasnya.
Exit mobile version