Jokowi Soroti Pencapaian Infrastruktur Selama Satu Dekade: 2.700 Km Jalan Tol, 27 Bandara Baru, dan 60 Embung di IKN

Presiden Joko Widodo saat Beri Pengarahan Kepada Kepala Daerah di IKN

FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur selama 10 tahun masa kepemimpinannya. Dalam sebuah pertemuan dengan para kepala daerah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jokowi mengungkapkan berbagai pencapaian yang telah dicapai, termasuk pembangunan jalan tol, bandara, dan bendungan.

Jokowi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utamanya. Selama dua periode kepemimpinannya, telah dibangun sekitar 2.700 km jalan tol, dan 6.000 km jalan nasional. Berdasarkan data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, total panjang jalan tol yang telah beroperasi mencapai 2.839 km, dengan 2.050 km di antaranya dibangun selama era kepemimpinan Jokowi.

Selain jalan tol, Jokowi juga memaparkan pencapaian di sektor lain, termasuk pembangunan 25 bandara baru dan 43 bendungan yang telah selesai, sementara 59 bendungan lainnya sedang dalam tahap penyelesaian. “Untuk irigasi, kami telah berhasil mencakup 1,1 juta hektare,” kata Jokowi, dikutip dari video di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (13/8/2024).

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan hingga Mei 2024, total ada 27 bandara baru yang dibangun selama masa jabatan Jokowi.

Jokowi juga mendorong para kepala daerah untuk memperhatikan infrastruktur di wilayah mereka, tidak hanya dari segi fungsionalitas tetapi juga estetika. Dia menekankan pentingnya keberadaan embung atau danau kecil di setiap kota, untuk menambah keindahan dan membantu menurunkan suhu kota. Di IKN sendiri, direncanakan pembangunan setidaknya 60 embung, dan Jokowi berharap jumlah tersebut bisa ditingkatkan dua hingga tiga kali lipat.

Jokowi juga menegaskan pentingnya memanfaatkan APBD secara optimal dan merencanakan pembangunan dengan baik, terutama di daerah pesisir. “Kota-kota yang berada di dekat laut harus menjadikan laut sebagai halaman depan, bukan sebagai bagian belakang. Banyak tempat indah yang disia-siakan karena penataannya yang kurang optimal,” tutup Jokowi.

Exit mobile version