FALIHMEDIACOM | JAKARTA – Konflik bersenjata antara India dan Pakistan kembali memanas pada Sabtu (10/5/2025), dengan kedua negara saling meluncurkan serangan ke instalasi militer lawan. Ketegangan ini memicu keprihatinan global, termasuk dari Amerika Serikat yang mendesak kedua negara bersenjata nuklir tersebut untuk segera menggelar dialog damai.
Kekhawatiran dunia meningkat terkait potensi penggunaan senjata nuklir, namun Menteri Pertahanan Pakistan membantah adanya rencana pertemuan strategis terkait hal itu. Dalam perkembangan positif, Menteri Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa India dan Pakistan telah menyepakati gencatan senjata, yang dikonfirmasi akan dimulai pukul 17.00 waktu India, menurut Kementerian Luar Negeri India.
Poin-Poin Penting Perkembangan Terkini:
1. Gencatan Senjata Disepakati
Setelah eskalasi militer yang memanas selama beberapa hari terakhir, kedua negara akhirnya menyetujui penghentian sementara konflik. Presiden AS Donald Trump menyebut kesepakatan ini sebagai “gencatan senjata penuh dan langsung” dalam unggahan media sosialnya.
2. Korban Jiwa dan Serangan Udara
Pakistan meluncurkan Operasi Bunyan Marsoos sebagai respons terhadap serangan udara India ke tiga pangkalan militernya. Setidaknya 13 warga sipil tewas dan lebih dari 50 orang terluka akibat penembakan di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Total korban meninggal sejak Rabu lalu telah melampaui 60 jiwa.
3. Bandara Pakistan Dibuka Kembali
Pasca kesepakatan damai, seluruh wilayah udara Pakistan kembali dibuka untuk penerbangan domestik dan internasional, yang sebelumnya ditutup akibat konflik.
4. Pakistan Dapat Dukungan Dana IMF
IMF menyetujui pinjaman baru senilai US$ 1,4 miliar untuk Pakistan guna memperkuat ketahanan iklim dan menyetujui pencairan dana sebesar US$ 1 miliar dalam program senilai US$ 7 miliar. Sementara itu, India menyerukan peninjauan kembali atas pinjaman IMF ke Pakistan menyusul insiden serangan terhadap turis Hindu yang menewaskan 26 orang di Kashmir India.