HLM-ETPD Pemkab Sumenep: Strategi Digitalisasi Pajak Tingkatkan PAD dan Optimalkan Pelayanan

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memberikan arahan terkait optimalisasi pajak daerah pada acara HLM-ETPD 2024 di Graha Aria Wiraraja

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menyelenggarakan High Level Meeting Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (HLM-ETPD) Tahun 2024 di Graha Aria Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep. Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Bapenda Faruk Hanafi, Asisten III Setdakab Ferdiansyah Tetrajaya, serta camat dan perwakilan dari Ketua AKD kecamatan.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kegiatan ini bertujuan mengevaluasi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan merumuskan strategi untuk mengoptimalkannya melalui digitalisasi pajak daerah.

Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, target pajak daerah hingga 16 Desember 2024 telah melampaui angka 110%, mencapai Rp45 miliar. Namun, sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) masih perlu perhatian khusus karena baru mencapai Rp5,05 miliar dari target Rp7 miliar.

“Ini menjadi tantangan yang harus segera ditangani. Peran camat dan kepala desa sangat penting untuk mendorong masyarakat memenuhi kewajiban pajak,” ujar Faruk, Rabu (18/12/2024).

Ia juga menyampaikan bahwa indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah telah mencapai 96,02%, meningkat dari posisi awal 92%.

“Dengan upaya bersama, Bapenda optimistis bisa menembus angka 97% hingga 98%, sehingga masuk 10 besar daerah digital terbaik di Jawa Timur,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menekankan pentingnya digitalisasi dalam sistem transaksi pemerintah daerah untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi pajak secara real-time.

“Elektronifikasi ini bukan sekadar modernisasi, tetapi juga efisiensi dan transparansi. Data yang terintegrasi memungkinkan pengambilan keputusan lebih tepat dalam optimalisasi pajak,” ujar Bupati.

Bupati Fauzi menyoroti rendahnya capaian PBB-P2 di beberapa kecamatan, seperti Dasuk, Pasongsongan, Manding, Rubaru, dan Batuputih, yang menjadi perhatian utama.

“Untuk mengatasi hal ini, pendekatan pembayaran pajak akan disesuaikan dengan siklus perekonomian masyarakat, seperti usai panen,” katanya.

Bupati Fauzi juga mendorong komunikasi intensif antara pemerintah desa dan kecamatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Menurutnya, sinergi semua pihak akan membawa dampak signifikan terhadap pendapatan daerah.

“Melalui HLM-ETPD, kita berharap bisa meningkatkan PAD sekaligus mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Exit mobile version