FISIP UB Membantu Siswa SMA Toha Praktika Sumenep Memahami Perubahan Iklim

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Restu Karlina Rahayu, S.IP.,M.Si.,PhD (berdiri berbaju kuning) saat memberikan pengarahan kepada para siswa dan guru SMA Toha Praktika Giligenting Sumenep terkait climate change (Foto: Fauzi)

FALIHMEDIA.COM | GILIGENTING – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) telah mengadakan program untuk memberikan pemahaman mengenai perubahan iklim kepada siswa dan guru di SMA Toha Praktika Giligenting Sumenep. Senin (21/8/2023).

Program pengabdian kepada masyarakat ini, bertema “Kesadaran Perubahan Iklim bagi Remaja di SMA Toha Praktika Pulau Giligenting,” berpusat di Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep.

Tim pengabdian kepada masyarakat yang dipimpin oleh Ketua Tim, Restu Karlina Rahayu, S.IP.,M.Si.,PhD, melibatkan dosen dan lima mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UB.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim di kalangan kepala sekolah, guru, dan siswa kelas 10, 11, 12 di SMA Toha Praktika Giligenting Sumenep, yang berjumlah 47 orang.

Selain itu, program ini bertujuan untuk menginspirasi siswa-siswa di pulau kecil seperti Pulau Giligenting agar mereka termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah lulus dari SMA.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kemampuan mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan dalam berbicara di hadapan publik dan menginspirasi siswa-siswi di pulau kecil seperti Pulau Giligenting Sumenep.

Pemilihan SMA Toha Praktika sebagai mitra program kerja ini didasarkan pada fakta bahwa sekolah tersebut adalah sekolah swasta dengan jumlah siswa yang cukup besar di Pulau Giligenting.

Selain itu, isu perubahan iklim menjadi relevan karena pulau-pulau kecil seperti Pulau Giligenting sangat terpengaruh oleh perubahan iklim.

Menurut Restu Karlina Rahayu, isu perubahan iklim adalah salah satu isu global yang mendapat perhatian, dan UB sendiri telah memasukkan isu ini ke dalam rencana induk penelitiannya.

“Namun kesadaran mengenai isu perubahan iklim belum tersebar secara luas di sekolah-sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA,” tutur Karlina.

“Dari kegiatan ini, terungkap bahwa kesadaran atas dampak perubahan lingkungan di Pulau Giligenting masih rendah, namun siswa-siswa sangat bersemangat untuk mengambil tindakan dalam rangka mengurangi dampak perubahan lingkungan di sekitar sekolah mereka,” lanjutnya.

Restu Karlina Rahayu juga menekankan pentingnya pendidikan lingkungan yang harus diberikan kepada siswa sejak dini.

“Upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan harus melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah, keluarga, pemimpin masyarakat, dan sektor swasta, khususnya di daerah kepulauan seperti Kabupaten Sumenep,” ucapnya.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah, siswa, dan pemerintah kecamatan.

“Ini adalah kali pertama UB melakukan program pengabdian kepada masyarakat di Pulau Giligenting, dan diharapkan kerja sama antara UB dan sekolah-sekolah di daerah kepulauan seperti Pulau Giligenting dapat ditingkatkan di masa depan, termasuk program pengabdian yang berkelanjutan untuk mewujudkan rencana aksi yang telah disusun oleh siswa -siswi,” tandasnya.

Exit mobile version