Daerah  

Dinkes Sumenep dan USAID ERAT Tingkatkan Kualitas Layanan Publik Melalui Fitur SKM di Aplikasi Siap Lahir

Para peserta FGD bersama instansi terkait di Aula DKP2KB Sumenep, membahas fitur SKM untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam aplikasi Siap Lahir (Foto: Pemkab Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB), bekerja sama dengan instansi terkait seperti Diskominfo dan Disdukcapil serta didukung oleh USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat), mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Penyusunan Instrumen dan Fitur Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dalam aplikasi Siap Lahir. Acara ini berlangsung di Aula DKP2KB dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sumenep.

District Facilitator USAID ERAT Kabupaten Sumenep, Devi Ratna Handini, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk memperbarui fitur aplikasi Siap Lahir, khususnya melalui pengembangan instrumen SKM.

“Dengan adanya pembaruan fitur SKM, layanan seperti penanganan stunting dan penanganan komplain masyarakat diharapkan akan lebih efektif,” ungkap Devi, pada Senin (28/10/2024).

Devi juga menyoroti bahwa dalam evaluasi penggunaan aplikasi sebelumnya, beberapa harapan untuk peningkatan layanan telah disampaikan, termasuk kebutuhan fitur yang memfasilitasi kolaborasi dengan berbagai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, dan klinik swasta.

“Dukungan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumenep dinilai penting untuk mencapai pelayanan publik yang lebih baik,” ungkapnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKP2KB Sumenep, Desy Febryana, menambahkan bahwa fitur SKM di aplikasi ini akan menjadi dasar dalam penilaian dan peningkatan kualitas layanan publik, sesuai dengan Permenpan Nomor 14 Tahun 2017 serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

“Pentingnya peran aktif masyarakat dalam memberikan masukan agar pelayanan publik terus berkembang,” tuturnya.

Sementara itu, Diskominfo Sumenep, Syaiful Maulidy, berharap agar pihak terkait, terutama fasilitas kesehatan, bisa mengikuti perkembangan fitur SKM dalam aplikasi Siap Lahir.

“Nantinya hasil SKM akan didiskusikan lebih lanjut dalam pertemuan teknis agar setiap masukan dari masyarakat dapat diakomodasi dengan lebih baik,” ungkapnya.

Exit mobile version