Diduga Maling Berpakaian Hitam Gegerkan Warga Giligenting

Warga Dusun Julung Lao', Desa Galis, berkumpul dan berjaga-jaga setelah kemunculan dua pria misterius yang diduga maling (Foto: Rifai)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Warga Dusun Julung Lao’, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep digegerkan dengan kemunculan dua orang pria yang diduga maling, pada Jumat (16/6/2023) kemarin sore.

Kemunculan dua orang pria mengenakan baju hitam tersebut diketahui warga setempat sekitar pukul 18.10 WIB di belakang dapurnya dan kemudian orang tersebut lari kearah barat dan disorakin maling.

Saksi mata, Bapak Muhammad (51) mengungkapkan saat kejadian tersebut pihaknya bersama keluarganya baru datang dari pantai mencari ikan.

“Setelah sampai dirumah saya menarok peralatan disamping dapur, kemudian saya melihat orang duduk disebelah kandang sapi. Dalam hati saya hanya mengira bahwa itu hantu apa orang?, kemudian saya hendak mengambil senter dan ternyata orang tersebut langsung lari kearah barat,” katanya.

Setelah itu, lanjut Bapak Muhammad disorakin maling yang kemudian para warga berdatangan untuk mengejar orang misterius tersemut.

“Setelah lari kearah barat dan disorakin maling para warga langsung mengepung tempat tersebut dan kemudian orang misterius itu kembali lagi lari kearah timur,” tandasnya.

Dari kejadian tersebut, berselang satu jam kemudian pihak kepolisian turun kelokasi kejadian. Sedangkan para warga terus mengejar yang terbagi empat kelompok, dari arah utara, barat, selatan dan arah selatan yang sebelumnya telah mengintai.

Setelah lima jam pencarian, orang misterius tersebut tidak ditemukan, sehingga para warga kembali kelokasi dan dibagi menjadi empat titik penjagaan.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada titik terang mengenai orang misterius tersebut, namun warga sampai saat ini masih berjaga-jaga. Di ketahui orang misterius memakai pakaian hitam tersebut tidak hanya satu orang melainkan dua orang, yang satu berada di sekitaran kandang sapi Bapak Muhammad dan satunya lagi berada disebelah timur rumah saudaranya Bapak Muhammad.

Exit mobile version