Cabdin Jatim Apresiasi Pekan Literasi dan Peluncuran 31 Buku Karya Siswa-Guru SMAN 1 Sumenep

Plt Bupati Sumenep, Dewi Khalifah bersama Guru dan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumenep saat meluncurkan 31 buku karya mereka dalam Pekan Literasi 2024, sebuah kegiatan yang mendukung pengembangan literasi dan kreativitas siswa di Sumenep (Foto: Pemkab Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Jawa Timur Wilayah Sumenep memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Pekan Literasi yang digelar oleh SMAN 1 Sumenep, yang juga diwarnai dengan peluncuran 31 buku hasil karya siswa dan guru. Kegiatan ini dianggap sebagai langkah positif untuk mendorong minat membaca sekaligus mengasah kemampuan siswa dalam menciptakan karya seni dan tulisan.

Kepala Cabdin Jatim Wilayah Sumenep, Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka, yang diluncurkan pada tahun 2020, menekankan dua aspek penting, yakni normalisasi dan literasi.

“Saya sangat bersyukur bahwa SMAN 1 Sumenep telah meluncurkan program literasi di tahun 2024 ini. Saya melihat ada 30 karya siswa dan guru yang dihasilkan oleh setiap kelas di sekolah ini,” ujar Budi pada Kamis (3/10/2024).

Budi juga mendorong sekolah lain di Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan minat baca siswa serta memotivasi mereka untuk menghasilkan karya.

“Tanpa kebiasaan menulis dan membaca, siswa akan tertinggal dari perkembangan zaman,” ucapnya.

Lebih lanjut, Budi menyatakan bahwa ia akan mengirimkan surat resmi kepada seluruh sekolah setingkat SLTA/SMK di Sumenep untuk mengumpulkan berkas literasi siswa yang nantinya akan dikirimkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal ini sebagai bentuk dukungan agar siswa di Sumenep dapat berkembang, berkarya, dan mandiri, berkat bimbingan dari para guru di sekolah.

“Event literasi memang rutin diadakan setiap tahun di berbagai sekolah, namun Pekan Literasi di SMAN 1 Sumenep ini merupakan yang paling meriah selama saya menjabat di Sumenep. Karya siswa benar-benar mendapatkan wadah yang baik dari pihak sekolah dan guru,” tambahnya.

Budi berharap kegiatan literasi semacam ini dapat terus berlanjut agar siswa memiliki fondasi literasi yang kuat.

“Hal ini diharapkan bisa mempersiapkan generasi muda yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas pada 2045,” tandasnya.

Exit mobile version