Daerah  

BRIDA Sumenep dan UNIBA Madura Kolaborasi Teliti SIM Pendataan Garis Kemiskinan untuk Bantuan Tepat Sasaran

BRIDA Sumenep bersama UNIBA Madura dalam diskusi penelitian Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran di Kabupaten Sumenep (Foto: Ren)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bahaudin (UNIBA) Madura dalam penelitian pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) guna meningkatkan transparansi dan ketepatan pendataan garis kemiskinan di wilayah Sumenep. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan distribusi bantuan sosial yang tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kepala BRIDA Kabupaten Sumenep, Benny Irawan, ST, MT, menyampaikan bahwa penelitian ini difokuskan pada tiga hal: pertama, perancangan sistem informasi manajemen yang mampu mencatat garis kemiskinan secara akurat; kedua, penerapan sistem tersebut dalam pendataan yang terintegrasi; dan ketiga, memastikan bahwa bantuan sosial disalurkan dengan benar kepada masyarakat miskin di Kabupaten Sumenep.

“Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Pemkab Sumenep untuk memahami pengaruh pengendalian kemiskinan berbasis SIM yang transparan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan penting bagi kebijakan pemerintah yang didasarkan pada data yang akurat,” kata Benny, Rabu (30/10/2024).

Manfaat praktisnya bagi masyarakat adalah adanya keterbukaan data sehingga mereka dapat memberikan masukan apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam penetapan status kemiskinan di lapangan.

“Selain itu, penelitian ini memberikan wawasan bagi para peneliti dalam memahami dinamika pengendalian garis kemiskinan di Kabupaten Sumenep,” ungkapnya.

BRIDA Sumenep bersama sejumlah perguruan tinggi dan partisipasi masyarakat aktif terlibat dalam penelitian ini untuk memastikan bahwa hasilnya dapat benar-benar bermanfaat bagi pengambilan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Exit mobile version