Sains  

BMKG: Indonesia Sudah Masuk Musim Hujan, Tidak Terjadi Serentak

FALIHMEDIA.COM – Awal musim hujan di Indonesia pada tahun ini berlangsung tidak terjadi secara serentak, lantaran disebabkan oleh keragaman iklim yang ada di nusantara.
 
Saat ini, sebagian wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jabodetabek, sedang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
 
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa berdasarkan zona musim, wilayah Jabodetabek mengalami awal musim hujan secara berbeda-beda.
 
BMKG menyebutkan bahwa sejak rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari atau dasarian Oktober 2023, sekitar 12 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.
 
Beberapa bagian DKI Jakarta dan sekitarnya termasuk dalam wilayah yang telah memasuki awal musim hujan, dan diprediksi akan mengalami curah hujan kategori rendah, yaitu kurang dari 50 mm per Dasarian pada awal November ini.
 
Curah hujan Dasarian November II hingga November III 2023 umumnya berada dalam kisaran curah hujan rendah hingga menengah, yakni antara 0 hingga 150 mm per Dasarian.
 
Beberapa wilayah yang diprediksi akan memasuki awal musim hujan pada bulan November 2023 ini meliputi: DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, Papua Selatan, dan bagian selatan Papua.
 
Beberapa waktu yang lalu, BMKG telah mengumumkan bahwa awal musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap pada awal November 2023.
 
Meskipun demikian, puncak musim hujan di Indonesia diproyeksikan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2024.
 
Menurut BMKG, hal ini berarti bahwa pengaruh yang dihasilkan oleh fenomena El Nino akan mulai mereda seiring dengan datangnya musim hujan.
 
Sebagai catatan, terdapat beberapa wilayah yang sudah memasuki musim hujan sebelum tiba di bulan November, sementara ada yang mengalami penundaan dalam masuknya musim hujan.
 
Perkiraan BMKG menyatakan bahwa sebagian besar wilayah diharapkan akan memasuki musim hujan pada bulan November mendatang.
 
BMKG menjelaskan bahwa pancaroba, yang merupakan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, seringkali ditandai dengan peningkatan aktivitas petir.
 
Hingga akhir Oktober, daerah-daerah yang sering terkena sambaran petir terus bertambah, termasuk wilayah pegunungan tengah, sebagian Jawa Tengah selatan, dan sebagian pantura barat Jawa Tengah.
 
BMKG memprediksi bahwa puncak frekuensi sambaran petir selama masa pancaroba di Jawa Tengah akan terjadi sekitar bulan November hingga Desember 2023.
 
Hal ini dipengaruhi oleh perubahan musim yang mengakibatkan peningkatan pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) yang sering disertai petir dan angin kencang.
 
Seiring dengan masuknya musim hujan, BMKG mengimbau penting bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi sambaran petir yang dapat membahayakan.
Writer: HartonoEditor: Redaksi
Exit mobile version