BKM Barokah Kepanjin Sumenep Gelar RWT 2024: Laporan Keberhasilan dan Harapan Baru

Rembuk Warga Tahunan 2024 di Sekretariat BKM Barokah Kelurahan Kepanjin, Sumenep, membahas capaian program kerja dan harapan pemberdayaan masyarakat

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Barokah Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota Sumenep, kembali menyelenggarakan Rembuk Warga Tahunan (RWT) 2024. Kegiatan yang berlangsung di Sekretariat BKM Barokah ini menjadi ajang laporan pertanggungjawaban kerja setahun sekaligus wadah penyerapan aspirasi dari warga, relawan, dan Pemerintah Kelurahan Kepanjin.

Koordinator BKM Barokah, Eko Budi Santoso, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk para pengelola Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit Pengelola Lingkungan (UPL), Unit Pengelola Sosial (UPS), dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Berkat sinergi tersebut, BKM Barokah terus menunjukkan perkembangan positif dalam pengelolaan program kerja.

“Apa yang telah dicapai hingga saat ini diharapkan dapat terus ditingkatkan, terutama dalam pengelolaan dana UPK. Dengan begitu, kegiatan sosial dan lingkungan yang dirasakan masyarakat bisa semakin optimal,” ujar Eko, pada Sabtu (14/12/2024).

Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari Pemerintah Kelurahan Kepanjin sangat penting untuk menyinergikan program BKM dengan program pemerintah setempat, demi pemberdayaan yang lebih luas.

Rembuk Warga Tahunan 2024 di Sekretariat BKM Barokah Kelurahan Kepanjin, Sumenep, membahas capaian program kerja dan harapan pemberdayaan masyarakat

Anggota BKM Barokah lainnya, Rosida Agustina, mengungkapkan bahwa sejak dibentuk pada 2007, BKM Barokah tetap eksis dengan tiga unit kegiatan utama yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bahkan, BKM Barokah berhasil masuk dalam 10 besar BKM berprestasi di Jawa Timur.

“Semoga ke depan, keberadaan BKM Barokah semakin maju, terutama melalui dana bergulir yang sangat membantu perekonomian masyarakat yang sulit mendapatkan pinjaman perbankan,” jelas Rosida, yang juga menjabat Ketua Kopwan Irama.

Laporan dari Ketua UPK BKM Barokah, Chairil Anwar, menambahkan, modal awal pengelolaan UPK pada 2007 sebesar Rp27,6 juta. Pada 2014, pemerintah menambah bantuan sebesar Rp89,5 juta, sehingga total modal mencapai Rp117,1 juta. Hingga November 2024, kekayaan BKM Barokah tercatat mencapai Rp712 juta lebih, dengan posisi pinjaman piutang di KSM mencapai Rp540 juta.

Lurah Kepanjin, Ruslan, S.Sos, turut mengapresiasi kinerja BKM Barokah. Menurutnya, kemampuan BKM Barokah dalam mengelola dana bergulir melalui program simpan pinjam sangat membanggakan.

“BKM Barokah adalah satu-satunya BKM di Kelurahan Kepanjin yang tetap eksis. Bahkan tahun lalu, mereka menyisihkan dana untuk kegiatan sosial seperti pemberian sembako kepada lansia dan pengadaan tempat sampah,” ungkap Ruslan.

Ia berharap, ke depan BKM Barokah dapat terus berkembang sehingga manfaatnya semakin luas dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Kepanjin.

“Pengelolaan dana bantuan pemerintah yang tidak hanya dihabiskan, melainkan dikembangkan untuk mendukung kegiatan sosial dan lingkungan setiap tahunnya,” ungkapnya.

Exit mobile version