Bapanas Dampingi Presiden Serahkan Bantuan Pangan Beras di GDT Sumut

Kepala Bapanas Arief Prasetya dan Presiden Joko Widodo saat menyapa dan memantau penyaluran bantuan pangan di GDT Huta Lombang di Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara pada Jumat (15/3/2024)/ Foto : Media Sosial Resmi Badan Pangan Nasional

FALIHMEDIA.COM | JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dampingi Presiden Joko Widodo guna memastikan penyaluran bantuan pangan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disalurkan secara tepat sasaran dan merata, termasuk di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan.

Hal itu disampaikan ketika mendampingi Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan pangan kepada 479 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Daerah Terpencil (GDT) Huta Lombang di Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara pada Jumat (15/3/2024) kemarin.

“Hari ini saya mendampingi Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan bantuan pangan beras disalurkan secara tepat, termasuk di wilayah yang jauh dari perkotaan seperti ini,” ujar Kepala Bapanas Arif dilansir dari laman infopublik.id.

Seperti yang diketahui, total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Padang Lawas berdasarkan data Kemenko PMK berjumlah 15.960 KPM, namun untuk hari ini bantuan pangan beras diserahkan kepada 479 KPM dari Kecamatan Lubuk Barumun.

Adapun GDT merupakan gudang pangan Perum Bulog yang ditempatkan di daerah-daerah terpencil seperti Padang Lawas, Tarakan, Wakatobi, Rote, Merauke, dan lain-lain yang jauh dariku perkotaan. GDT Huta Lombang di Padang Lawas berkapasitas 500 ton beras.

Arief Prasetya pun menjelaskan stok beras Perum Bulog secara nasional per 14 Maret 2024 dalam kondisi yang aman mencapai 1,1 juta ton. Sementara serapan beras dari petani dalam negeri terus meningkat mencapai 19 ribu ton. Upaya peningkatan serapan akan terus ditekankan seiring tibanya panen raya. Jumlah ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama Ramadan dan Idulfitri tahun 2024.

Dilansir dari dari data Perum Bulog penyebaran stok CBP telah dilakukan secara merata di seluruh Kantor Wilayah (Kanwil). Stok terbesar berada di Kanwil Jawa Timur sebanyak 308.720 ton, DKI Jakarta dan Banten sebanyak 210.898 ton, serta Jawa Barat sebanyak 99.370 ton. Sedangkan stok yang terkecil ada di Kanwil Bengkulu sebanyak 2.364 ton, Kalimantan Tengah sebanyak 5.287 ton, dan Sulawesi Tengah sebanyak 6.538 ton. Jumlah stok masing-masing daerah ini telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah, sedangkan khusus Jawa Timur dan DKI Jakarta lebih dikarenakan terdapat pelabuhan utama.

“Jadi stok CBP sudah kita sebar secara merata di seluruh Kanwil Perum Bulog. Jumlah ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah baik sebagai bantalan sosial, stabilisasi pasokan dan harga pangan, maupun antisipasi terhadap bencana alam,” ujar Kepala Bapanas Arief.

Sementara itu dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menyebut bantuan pangan beras rencananya akan disalurkan hingga bulan Juni 2024. Untuk itu Presiden meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah telah menyiapkan upaya antisipasi terhadap dampak kenaikan harga pangan dunia, terlebih dalam momentum Ramadan dan Idulfitri ini.

“Beras ini diberikan kepada bapak-ibu karena harga beras naik. Kenaikan itu terjadi tidak hanya di negara kita Indonesia tetapi di seluruh dunia karena ada perubahan iklim. Ada yang panen gagal karena perubahan iklim, hujan terlalu deras, dan kering terlalu panjang. Banyak negara yang juga sama dengan kita gagal panen. Sehingga karena suplainya sedikit, yang makan tetap atau tambah banyak sehingga harganya naik. Kemudian untuk membantu masyarakat, pemerintah memberikan bantuan pangan,” kata Presiden Joko Widodo.

Bantuan Pangan Beras tahap I tahun 2024 telah disalurkan oleh Perum Bulog untuk alokasi bulan Januari sebesar 214.468 ton (97,47 persen), untuk alokasi bulan Februari sebesar 186.977 ton (84,97 persen), dan untuk alokasi bulan Maret sebesar 20.607 ton (9,36 persen) per 13 Maret 2024.

Selain bantuan pangan, CBP juga disalurkan dalam bentuk Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dalam kemasan 5 kilogram melalui pasar tradisional dan modern. Masyarakat dapat membeli Beras SPHP dengan harga Beras Medium sesuai masing-masing zona. Sementara untuk Beras Premium, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah memberlakukan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk memastikan tersedianya akses masyarakat terhadap pangan. Selanjutnya Presiden beserta rombongan bertolak ke Gudang Perum Bulog Labuhan Batu untuk memastikan bantuan pangan beras tersalurkan secara tepat kepada masyarakat.

Exit mobile version