Banjir Rob Kembali Kepung Kampung Tapakerbau, Warga Harapkan Solusi Jangka Panjang

Kondisi banjir rob di Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Sumenep, dengan genangan air mencapai lutut orang dewasa (Foto: Tangkapan layar akun TikTok @fs_ferdian)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali dilanda banjir rob yang mengganggu aktivitas warga.

Bencana ini mulai terjadi pada pukul 08.00 WIB dan mencapai puncaknya sekitar pukul 09.00 WIB, dengan ketinggian air hingga mencapai lutut orang dewasa.

Ketua RT Kampung Tapakerbau, Ahmad Siddiq, mengungkapkan bahwa banjir rob ini sudah terjadi sejak Jumat, 13 Desember 2024, dan diprediksi akan memuncak pada Minggu, 15 Desember 2024 berdasarkan data BMKG.

“Sejumlah rumah warga mengalami dampak cukup parah, termasuk kerugian material,” tuturnya.

Ahmad Siddiq mengimbau warga untuk tetap waspada dan menjaga barang-barang berharga agar tidak rusak akibat banjir.

“Seperti tadi saya lihat, sanyo satu-satunya akses air bersih warga ikut terendam dan akhirnya rusak,” ungkapnya.

Ahmad juga meminta perhatian serius dari BPBD Sumenep dan pihak terkait untuk mencari solusi jangka panjang agar wilayah ini tidak lagi terdampak banjir rob setiap tahunnya.

“Saya berharap BPBD Sumenep dan stakeholder lainnya dapat memberikan solusi, misalnya pembangunan tanggul atau infrastruktur lain yang dapat melindungi wilayah ini,” tegas Ahmad.

Keluhan serupa juga disampaikan Horman (35), warga setempat. Meski bersyukur sempat memindahkan kendaraannya, ia menyayangkan kerusakan yang dialami warga lain.

“Untung saya sempat memindahkan kendaraan. Tapi, ada mobil warga yang tidak sempat dipindahkan sehingga ikut tergenang,” katanya.

Horman berharap adanya solusi konkret untuk menangani ancaman rutin ini, seperti pembangunan tanggul yang dapat mengurangi dampak banjir rob di wilayah pesisir.

“Saya harap para stakeholder dapat duduk bersama mencari solusi terbaik. Infrastruktur seperti tanggul sangat diperlukan,” pungkasnya.

Exit mobile version