Air Bersih dan Sanitasi Sehat Jadi Prioritas Penurunan Stunting di Sumenep

Kepala Dinas PUTR Sumenep Ir. Eri Susanto memberikan paparan tentang pentingnya air bersih dan sanitasi sehat dalam upaya percepatan penurunan stunting (Foto: Diskominfo Sumenep)

FALIHMEDIA.COM | SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menekankan pentingnya ketersediaan air bersih dan sanitasi sehat sebagai langkah strategis untuk menurunkan angka stunting. Hal ini disampaikan dalam Audit Kasus Stunting 2024 yang diadakan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) di sebuah hotel di Sumenep.

Kepala Dinas PUTR Sumenep, Ir. Eri Susanto, menyebut buruknya sanitasi dan keterbatasan akses air bersih sebagai penyebab utama tingginya kasus stunting.

“Saat ini, cakupan akses air bersih rumah tangga di Sumenep mencapai 91 persen, sedangkan sanitasi layak mencapai 80 persen. Meski cukup tinggi, kami terus berupaya meningkatkan kualitasnya,” ujar Eri, Kamis (21/11/2024).

Eri menambahkan, peningkatan akses sanitasi dan air bersih tak hanya menekan angka stunting, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat.

“Jadi, dengan adanya sanitasi dan air bersih ini akan menjadi dampak positif bagi kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinkes P2KB, drg. Ellya Fardasah, menekankan pentingnya dua jenis intervensi, yakni gizi spesifik dan gizi sensitif, dalam percepatan penurunan stunting.

“Intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi, adalah langkah penting yang membutuhkan kolaborasi dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga,” ungkap Ellya.

Sekretaris PC Fatayat Sumenep, Hoyyimah, juga menyoroti peran masyarakat dalam sosialisasi pencegahan stunting. Ia menyatakan bahwa edukasi rutin dilakukan, namun dukungan berupa materi dan pelatihan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitasnya.

“Kami terus mengedukasi masyarakat, tetapi kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk hasil yang optimal,” kata Hoyyimah.

Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Kota Sumenep, Moh. Afif, menjelaskan bahwa pencegahan stunting juga dilakukan melalui bimbingan pra-nikah.

“Dalam bimbingan pra-nikah, kami menyisipkan edukasi tentang stunting agar calon pasangan lebih siap secara fisik dan mental untuk membangun keluarga sehat,” tuturnya.

Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, Kabupaten Sumenep optimis dapat mempercepat penurunan stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Exit mobile version